Search results
Results From The WOW.Com Content Network
Betapa hatiku takkan pilu Telah gugur pahlawanku Betapa hatiku takkan sedih Hamba ditinggal sendiri Siapakah kini plipur lara Nan setia dan perwira Siapakah kini pahlawan hati Pembela bangsa sejati Reff : Telah gugur pahlawanku Tunai sudah janji bakti Gugur satu tumbuh seribu Tanah air jaya sakti Gugur bungaku di taman bakti [4] Di haribaan pertiwi
Anwar first read "Aku" at the Jakarta Cultural Centre in July 1943. [1] It was then printed in Pemandangan under the title "Semangat" ("Spirit"); according to Indonesian literary documentarian HB Jassin, this was to avoid censorship and to better promote the nascent independence movement. [2] "