Search results
Results From The WOW.Com Content Network
Anwar first read "Aku" at the Jakarta Cultural Centre in July 1943. [1] It was then printed in Pemandangan under the title "Semangat" ("Spirit"); according to Indonesian literary documentarian HB Jassin, this was to avoid censorship and to better promote the nascent independence movement. [2] "Aku" has gone on to become Anwar's most celebrated ...
Betapa hatiku takkan pilu Telah gugur pahlawanku Betapa hatiku takkan sedih Hamba ditinggal sendiri Siapakah kini plipur lara Nan setia dan perwira Siapakah kini pahlawan hati Pembela bangsa sejati Reff : Telah gugur pahlawanku Tunai sudah janji bakti Gugur satu tumbuh seribu Tanah air jaya sakti Gugur bungaku di taman bakti [4] Di haribaan pertiwi
"Bilang Saja" (English: Just Say) is the first single of the album.The pop rock song criticizes men who will always do everything to get what they want without knowing the problems they have caused, as shown in the first verse of the lyrics Lelaki terkadang selalu ingin memaksakan apa yang mereka inginkan untuk memiliki, sebelum semua menjadi semakin masalah (Men sometimes want to forcefully ...
Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intannya terkenang Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan Kini ibu sedang lara Merintih dan berdoa. Second verse: Kulihat ibu pertiwi Kami datang berbakti Lihatlah putra-putrimu Menggembirakan ibu Ibu kami tetap cinta Putramu yang setia Menjaga harta pusaka Untuk nusa dan bangsa
"Negaraku" (Jawi: نݢاراکو , pronounced; English: "My Country") is the national anthem of Malaysia. It was adopted as the national anthem at the time of the Federation of Malaya's independence from the United Kingdom in 1957.