Search results
Results From The WOW.Com Content Network
125 Lagu Wajib Nasional. Titik Media Publisher. ISMN 9790801890009. Kirana, Dilla Chandra (2015). 120 Koleksi Lagu Wajib Nasional INDONESIA. Lembar Langit Indonesia. Sugesti, Murlina (2014). Koleksi Terlengkap Lagu Wajib Nasional. Lembar Langit Indonesia. ISBN 9780901388728. Abassy, Djamaludin (2011). Lagu-Lagu Wajib Nasional. Lembar Langit ...
Ibu Pertiwi is a popular Indonesian patriotic song composed by Kamsidi Samsuddin in 1908. [1] The song's lyrics are about Ibu Pertiwi, the national personification of Indonesia (also interpreted as "mother country").
Di sana tempat lahir beta Dibuai, dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata Second verse: Sungguh indah tanah air beta Tiada bandingnya di dunia Karya indah Tuhan Maha Kuasa Bagi bangsa yang memujanya Reff: Indonesia ibu pertiwi Kau kupuja, kau kukasihi Tenagaku bahkan pun jiwaku Kepadamu rela kuberi
youtube-dl -o <path> <url> To see the list of all of the available file formats and sizes: youtube-dl -F <url> The video can be downloaded by selecting the format code from the list or typing the format manually: youtube-dl -f <format/code> <url> The best quality video can be downloaded with the -f best option.
Tentara Nasional Indonesia Siap mempertahankan negara Dengan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga Kobarkan semangat Pancasila Tentara Nasional Indonesia Siap membela Nusa dan Bangsa Membangun persatuan dan kesatuan Di darat, di laut, di udara Prajurit TNI Patriot Nusantara Bersama Rakyat Bangun Negeri tercinta Negara Republik Indonesia. Indonesian ...
Original: Translation: Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita Tanah air Pasti jaya Untuk s'lama-lamanya Reff : Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa
"Gugur Bunga di Taman Bakti" (The Fallen Flower in the Garden of Devotion), better known as "Gugur Bunga", is an Indonesian patriotic song written by Ismail Marzuki in 1945. Written to honor the Indonesian soldiers killed during the Indonesian National Revolution , it tells of the death of a soldier, and the singer's feelings.
Hello, hello Bandung, a city full of memories For so long already, I want to see you again Whilst my soul and desire remain in my body We will meet again 3 [9] Halo, halo Bandung, ibukota Periangan Halo, halo Bandung, kota kenang-kenangan Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau Sekarang telah menjadi lautan api Mari bung rebut kembali