Search results
Results From The WOW.Com Content Network
The Agency for Language Development and Cultivation (Indonesian: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), formerly the Language and Book Development Agency (Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan) and the Language Centre (Pusat Bahasa), is the institution responsible for standardising and regulating the Indonesian language as well as maintaining the indigenous languages of Indonesia.
In 2001–2004, this ministry was known as the Department of Law and Legislation (Departemen Hukum dan Perundang-undangan). From 2004–2009, this ministry was known as the Department of Law and Human Rights (Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia).
Jimly Asshiddiqie (2005), Konstitusi dan Konstitutionalisme Indonesia (Indonesia Constitution and Constitutionalism), MKRI, Jakarta. Jimly Asshiddiqie (1994), Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia (The Idea of People's Sovereignty in the Constitution), Ichtiar Baru - van Hoeve, Jakarta, ISBN 979-8276-69-8.
PERNYATAAN UMUM TENTANG HAK ASASI MANUSIA sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan negara, dengan tujuan agar setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat dengan senantiasa mengingat Pernyataan ini, akan berusaha dengan jalan mengajar dan mendidik untuk menggalakkan penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan ...
Indonesian (Bahasa Indonesia) Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Javanese (Basa Jawa or ꦧꦱꦗꦮ)
Bhinneka Tunggal Ika is the official national motto of Indonesia. It is inscribed in the national emblem of Indonesia, the Garuda Pancasila, written on the scroll gripped by the Garuda's claws. The phrase comes from Old Javanese, meaning "Unity in Diversity," and is enshrined in article 36A of the Constitution of Indonesia. The motto refers to ...
Karena semua dibiayai menggunakan dana negara jutaan rupiah, baginda maharaja bijaksana, sang mahaguru sastra bahasa Kawi, mahasiswa-mahasiswi perguruan swasta, duta-duta negeri mitra dan suami/istrinya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, karyawan-karyawati perusahaan ketenaga kerjaan, bupati budiman, beserta anggota lembaga nirlaba kewanitaan ...
Law of Indonesia is based on a civil law system, intermixed with local customary law and Dutch law.Before European presence and colonization began in the sixteenth century, indigenous kingdoms ruled the archipelago independently with their own custom laws, known as adat (unwritten, traditional rules still observed in the Indonesian society). [1]