Search results
Results From The WOW.Com Content Network
Tepak Sireh is a traditional Malay ceremonial betel nut container, integral to various cultural practices in Malaysia, Indonesia, and Brunei. It symbolizes hospitality, respect, and social unity within Malay society.
Occasionally, young Chinese Indonesian men might also be called titi or ti, originating from the word Hokkien tîtî or Mandarin dìdì (弟弟, younger brother), and women may be referred to as meimei or meme, derived from the term mèimei (妹妹, younger sister). However, the latter is infrequently used, especially by strangers, and is ...
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka: 1999, halaman 1185 s.d. 1188 berisikan Pendahuluan buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1996 (dengan sedikit penyaduran tanpa mengubah maksud dan tujuan seseungguhnya dari buku ini).
The Agency for Language Development and Cultivation (Indonesian: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), formerly the Language and Book Development Agency (Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan) and the Language Centre (Pusat Bahasa), is the institution responsible for standardising and regulating the Indonesian language as well as maintaining the indigenous languages of Indonesia.
Karena semua dibiayai menggunakan dana negara jutaan rupiah, baginda maharaja bijaksana, sang mahaguru sastra bahasa Kawi, mahasiswa-mahasiswi perguruan swasta, duta-duta negeri mitra dan suami/istrinya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, karyawan-karyawati perusahaan ketenaga kerjaan, bupati budiman, beserta anggota lembaga nirlaba kewanitaan ...
Indonesian (Bahasa Indonesia) Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Javanese (Basa Jawa or ꦧꦱꦗꦮ)
Jawa Pos (lit. 'Java Post') is an Indonesian national daily newspaper based in Surabaya, East Java. [2] Jawa Pos was launched by Suseno Tedjo or The Chung Shen on July 1, 1949. The parent company, "Jawa Pos Group", is owned by Indonesian media tycoon Dahlan Iskan. The newspaper's motto is Selalu Ada yang Baru! (There's always something new!).
The Indonesian government later began changing Indonesian spelling to harmonize it with the spelling used for Malay in Malaysia, Singapore and Brunei, [3] first under the Ejaan Suwandi introduced in 1947, and again under Ejaan Yang Disempurnakan (lit. ' perfected spelling ') adopted in 1972. Modifications were identified in this updated ...